Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Begini Kisah Nya, 2 Orang Yang Gagal Jadi Penumpang Pesawat Sriwijaya SJ-182

49
×

Begini Kisah Nya, 2 Orang Yang Gagal Jadi Penumpang Pesawat Sriwijaya SJ-182

Sebarkan artikel ini

Pontianak – Nasib baik masih berpihak kepada Paulus Yulius Kollo asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Indra Wibowo asal Aceh merupakan penumpang yang ada dalam daftar manifes pesawat Sriwijaya SJ-182 yang lolos dari kecelakaan.

Hal tersebut dibenarkan Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo Saat ditemui dirumah kerabatnya di gg.Nusa, Sui.Jawi Pontianak (11/01/2021),

Menurut mereka berdua, naman mereka berdua ada dalam daftar minifes pesawat Sriwijaya SJ-182 tujuan Pontianak yang jatuh di wilayah perairan kepulauan Seribu.

 

Keduanya diketahui selamat oleh pihak keluarga setelah tiba di Pontianak dengan menggunakan KM.LAWIT pada hari Minggu (10/01/2021).

Dikatakan Paulus Yulius Kollo, dirinya bersama rekannya Indra Wibowo beserta empat orang rekan lainnya berangkat ke Pontianak bertujuan akan bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi di Wilayah Kalbar.

Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo Saat ditemui dirumah kerabatnya di gg.Nusa, Sui.Jawi Pontianak (11/01/2021), Foto; Dd

“Kami rombongan enam orang berangkat dari Makassar tanggal (4/01/2021) dengan menggunakan pesawat Sriwijaya tujuan Pontianak dan akan transit melalui bandara Soekarno Hatta. Namun setibanya di bandara Soekarno Hatta, saya dan rekan saya Indra Wibowo tidak bisa melanjutkan perjalan ke Pontianak karena tidak melakukan sweb test pada saat berangkat dari Makassar,” ungkapnya.

Dikatakan nya lagi, sementara keempat temannya yang sudah melakukan sweb test saat berangkat dari Makassar tetap melanjutkan perjalananya dengan menggunakan pesawat Sriwijaya tujuan Pontianak,” sementara saya bersama rekan saya Indra Wibowo atas kebijakan pihal maskapai Sriwijaya diundur keberangkatannya untuk tanggal (9/01/2021) dengan menggunakan pesawat SJ-182,”ujarnya.

Lebih lanjut Paulus Yulius Kollo mengatakan, akibat penundaan tersebut, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menunggu di rumah keluarganya di Jakarta, sambil menunggu kebijakan wajib sweb test bagi penumpang dari Pemprov Kalbar yang direncanakan berakhir pada (8/01/2021).

“Namun ternyata kebijakan tersebut diperpanjang oleh Pemprov Kalbar, sehingga kami tetap harus melakukan sweb test agar bisa berangkat ke Pontianak,sesuai jadwal. Dan kami berdua pun akhirnya pergi ke salah satu rumah sakit di Jakarta untuk melakukan sweb pcr,” tuturnya.

Dirinya juga menceritakan, pada saat melakukan pengecekan biaya sweb pcr ternyata biayanya cukup mahal.” Kerena waktunya mepet, untuk yang hasilnya cepat biaya lebih dari 2 juta rupiah/orangnya. Karena mahal, akhirnya kamipun memutuskan untuk memilih berangkat dengan jalur laut,” terangnya.

“Kebetulan pada hari itu (8/01/2021) ada jadwal keberangakatan dari KM. LAWIT tujuan Pontianak, sehingga kamipun memutuskan untuk berangkat menggukan KM.LAWIT tanpa melakuan pembatalan tiket pesawat Sriwijaya SJ-182,” sambung Paulus.

Menurut Paulus Yulius Kollo, dirinya dan rekannya Indra Wibowo baru mengetahui kabar pesawat Sriwijaya SJ-182 hilang kontak pada saat tiba di Pontianak, hari minggu (10/01) pagi. Keduanya terkejut saat mendapat telepon dari pihak keluarga dan melihat namanya ada dalam urutan 1 dan 2 dalam daftar manifes pesawat Sriwijaya SJ-182 yang mengalami kecelakaan di wilayah perairan kepulauan Seribu.

“ Kami merasa sangat bersyukur bisa selamat dari musibah kecelakaan pesawat tersebut,” ucap Paulus dan Indra Wibowo. (DD/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *