Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaKota Pontianak

KSOP Kelas ll Pontianak Lakukan Rapat Terkait Jermal Nelayan yang Diduga Tertabrak Kapal/Ponton

39
×

KSOP Kelas ll Pontianak Lakukan Rapat Terkait Jermal Nelayan yang Diduga Tertabrak Kapal/Ponton

Sebarkan artikel ini

Pontianak – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak melakukan kegiatan rapat menindak lanjuti hasil audensi dan penyelesaian/pemberian bantuan kepada pemilik jermal nelayan tradisional yang beroprasi di muara kubu, pada hari kamis(17/06/2021) di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak.

Menurut Aprianus Hangki selaku Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak melalui Eka Ariandi Kasi KBPP, tadi sudah dilakukan tahap mediasi,” kemungkinan menunggu 10 prusahaan lagi, besok jumat(18/06) akan diundang lagi. Nanti setelah itu baru ada hasilnya,” ungkap Eka.

Dikatakan Eka Ariandi, pihak pelayaran mau membantu untuk meringankan Korban yang jermalnya tertabrak. Untuk sampai saat ini pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak sudah meminta kepada masyrakat,” yang mungkin ada kenal, melihat kapal yang menabrak jermal Tradisiobal tersebut,” ucapnya.

” jadi kita sudah membuat surat edaran. Terus titik koordinat jermal-jermal untuk mencegah tubrukan lagi sudah dilakukan. Kemudian dari prusahaan pun sudah beretikat baik,” pungkasnya.

sementara itu di tempat yang sama Muhamad Ali Pratama selaku Koodiantor Nelayan Tradisional kelahiran Padang Tikar juga menjelaskan, dirinya sangat berterima kasih kepada pihak KSOP Pontianak dan Istansi terkait .

Menurut nya, dari audensi DPR Kuburaya komisi ll, tahap satu dan tahap dua hingga hari ini kita mengadakan rapat mediasi pertemuan terkait tabrak lari alat tangkap jermal nelayan tradisional.

lanjutnya, didalam hal ini, yang mana ruang laut kita juga itu adalah merupakan suatu transportasi umum yang mana nelayan-nelayan juga yang ruang selatnya sudah sempit.” Kalaupun sudah sempit ada tabrakan baru lah mereka komplen. Kalaupun ada hadirnya ponton-ponton yang ada, alur keluar masuknya padang tikar. Mereka masih tidak merasa terganggu, artinya ada kearifan lokal rasa kesadaran masyrakat sangat tinggi,” terangnya.

Dikatakan nya lagi, Kalau bedasarkan dari pihak nelayan/korban, ketika jam 11 malam itu mereka datang mau memasang alat tangkap nelayannya, itu jermal nya sudah roboh.” Tanggal 17 bulan 04, kalau nggak salah,” ucapnya.

Dirinya juga berharap, supaya kedepannya tidak meresahkan masyarakat.” Alhamdulilah karena kita berangkat dengan niat baik. Alhamdullilah kita merasa terjawab,” tuturnya.(**)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *