Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaTerbaru

Bupati Ketapang Turut Berbela Sungkawa atas Wafatnya Wapres RI ke- 9 Hamzah Haz

95
×

Bupati Ketapang Turut Berbela Sungkawa atas Wafatnya Wapres RI ke- 9 Hamzah Haz

Sebarkan artikel ini

Foto: Bupati Ketapang Martin Rantan SH.,M.Sos

 

 

Ketapang, – Bupati Ketapang Martin Rantan SH.,M.Sos turut berbela sungkawa atas wafatnya Wakil Presiden RI ke-9, Doctor Haji Hamzah Haz, hal ini diungkapkan Bupati disela sela persiapan acara ritual adat Kanjan Serayong Upoi kenduruhan Bajir, yang berlangsung di desa Serengkah Tumbang Titi. Rabu (24/7/2024).

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Ketapang turut berduka cita atas wafatnya Wakil Presiden RI ke-9, Docktor Haji Hamzah HAZ pada hari ini Rabu,24 Juli 2024, di Jakarta,” ujarnya
saat menghadiri acara adat Kanjan Serayong upoi Kenduruhan Bajir,

Selain itu Bupati Ketapang ikut mendoakan semoga seluruh amal ibadah almarhum semasa hidupnya diterima Tuhan yang Maha Esa, dan kepada sanak keluarga dan kerabat diberikan ketabahan dalam menghadapinya

Menurut Bupati Ketapang Martin Rantan SH.,M.Sos
Hamzah Haz merupakan Putera terbaik dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, lahir pada 15 Februari 1940. meninggal di usia 84 tahun. Sejak lulus dari SMEA di Pontianak, mengawali karier sebagai wartawan sebelum melanjutkan pendidikan di Akademi Koperasi Yogyakarta.
Pada 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan kuliah di Universitas Tanjungpura, jurusan ekonomi perusahaan.
Karier Hamzah dimulai pada tahun 1971 ketika dia menjadi Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau DPW NU Kalimantan Barat. Pada tahun yang sama, dia terpilih sebagai wakil rakyat bagi NU.

Setelah fusi NU dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah aktif di PPP sebagai Ketua Umum dan menjadi anggota DPR RI dari 1971 hingga 1999.
Pada 1998, Hamzah diangkat sebagai Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden BJ Habibie. Namun, dia mengundurkan diri setahun kemudian akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak merangkap jabatan menteri.
Pada 6 Oktober 1999, Hamzah terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI periode 1999-2004. Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kemudian memintanya menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Persatuan Nasional.

Namun, Hamzah kembali mengundurkan diri setelah dua bulan menjabat untuk fokus pada partainya.

“Puncak karier politik Hamzah terjadi ketika almarhum terpilih sebagai Wakil Presiden RI menggantikan Megawati Soekarnoputri yang naik menjadi Presiden pada 2001. Pemilihan oleh 700 anggota MPR itu mengunggulkan Hamzah atas Susilo Bambang Yudhoyono dan Akbar Tandjung,” tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *